Materi Pembelajaran

A Sistem Saraf


Indikator

3.10.1Menjelaskan struktur neuron penyusun sistem saraf manusia.

3.10.2Menganalisis jenis-jenis neuron dan keterkaitan dengan fungsinya.

3.10.3Mengaitkan struktur sel penyokong dan fungsinya pada sistem saraf.

3.10.4Menjelaskan mekanisme penghantaran impuls pada sistem saraf.

3.10.5Menjelaskan mekanisme terjadinya gerak refleks dan gerak sadar.

Sistem saraf merupakan sistem organ dengan ukuran terkecil, yaitu dengan masa hanya 3% dari berat total tubuh. Meskipun demikian, sistem saraf merupakan sistem organ yang paling kompleks. Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf dan sel-sel pendukung. Secara umum sistem saraf dikelompokkan menjadi dua, yaitu: sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat berfungsi untuk memproses informasi atau rangsangan yang diterima dari sistem saraf tepi, sedangkan sistem saraf tepi berfungsi untuk menerima dan meneruskan rangsangan dari atau ke sistem saraf pusat.

1 Sel Saraf

Unit fungsional terkecil penyusun sistem saraf disebut dengan sel saraf atau neuron. Neuron memiliki bentuk yang unik dibandingkan dengan sel-sel tubuh lain pada umumnya. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel, dari badan sel tersebut terdapat juluran sitoplasma yang membentuk dua macam serabut saraf, yaitu akson dan dendrit. Struktur juluran tersebut berfungsi untuk meneruskan rangsangan menuju bagian tubuh lainnya. Dendrit berfungsi menerima impuls dari sel-sel saraf lainnya menuju badan sel saraf, sedangkan akson (neurit) berfungsi mengantarkan impuls dari badan sel saraf menuju sel saraf lainnya. Oleh karena itu, setiap neuron hanya memiliki satu akson, tetapi dapat memiliki banyak dendrit. Akson lebih panjang daripada dendrit dan juga dilapisi oleh selubung lemak yang disebut dengan myelin. Bagian akson yang tidak dilapisi oleh selubung myelin disebut dengan nodus ranvier. Lapisan myelin ini berfungsi untuk mempercepat penghantaran impuls melalui akson. Secara struktural, bagian-bagian dari neuron dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur Neuron (Sumber: matapelajaran.net).
Info Biologi Selama hidupmu, susunan neuron (sel saraf) dapat berubah sesuai dengan pengalaman. Perubahan yang terjadi pada setiap neuron meliputi penambahan dendrit baru, pembentukan protein baru, dan perubahan hubungan sinapsis antara neuron yang satu dengan neuron yang lainnya. Kemampuan ini disebut dengan Plastisitas neuron (Neuroplastisitas)
Rangsangan dihantarkan sepanjang serabut saraf dalam bentuk aksi potensial yang disebabkan oleh perpindahan ion ke dalam dan ke luar serabut saraf. Potensial aksi tersebut menimbukan aliran impuls elektrokimia di sepanjang membran sel. Impuls elektrokimia tersebut dikenal dengan impuls saraf.

Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan Animasi 1 berikut ini.

Animasi 1. Penghantaran Impuls Melalui Akson (Sumber: eyewire.org).

Berdasarkan fungsinya, neuron dikelompokkan menjadi tiga macam.
  1. Neuron sensorik (aferen), berfungsi untuk mengirim impuls saraf dari reseptor menuju sistem saraf pusat.
  2. Neuron motorik (eferen), berfungsi untuk mengirim impuls saraf dari sistem saraf pusat menuju efektor.
  3. Neuron intermediet (interneuron), berfungsi untuk memproses impuls saraf dari neuron sendorik ke neuron motorik.
Berdasarkan juluran sitoplasma (struktur), neuron dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:
  1. Neuron unipolar, neuron yang hanya memiliki satu juluran sitoplasma yang kemudian bercabang menjadi akson dan dendrit.
  2. Neuron bipolar, neuron yang memiliki dua juluran sitoplasma, yaitu dendrit dan akson.
  3. Neuron multipolar, neuron yang memiliki lebih dari dua juluran sitoplasma. Neuron jenis ini adalah neuron yang paling umum.

Gambar 2. Jenis-jenis Neuron Berdasarkan Struktur (Saladin, 2012).


Sel-Sel Penyokong

Neuron (sel saraf) didukung oleh beberapa sel penyokong yang disebut dengan sel glia (neuroglia). Neuroglia disusun oleh sel-sel non-neuronal yang menjaga
homeostasisProses mempertahankan kondisi stabil tubuh agar tubuh dapat berfungsi secara optimal
, menyangga dan melindungi neuron.
Gambar 3. Sel-sel Penyusun Sistem saraf (Saladin, 2012).


Berikut ini adalah jenis-jenis sel glia.
  1. Astrosit, merupakan sel berbentuk bintang yang terdapat pada sistem saraf pusat. Astrosit berfungsi untuk membentuk struktur fisik otak, memberi nutrisi neuron dan mendaur ulang neurotransmitter yang dilepaskan pada saat transmisi melalui sinapsis.
  2. Oligodendrosit, merupakan sel yang melapisi akson dengan myelin pada sistem saraf pusat.
  3. Sel ependimal (ependimosit), sel-sel ependimal membatasi sumsum tulang belakang dan
    sistem ventrikelserangkaian ventrikel pada otak yang disusun oleh empat rongga berisi cairan serebrospinal
    pada otak. Sel-sel ini berperan dalam mensintesis cairan serebrospinal dan membantu mengalirkannya menggunakan silia.
  4. Sel Schwann, sel Schwann berfungsi untuntuk membentuk selubung myelin akson pada sistem saraf tepi.
  5. Sel satelit, sel-sel satelit menutupi permukaan badan pada ganglia serabut saraf sensorik, simpatik dan parasimpatik.