Pendahuluan

Sistem Koordinasi Sistem koordinasi (sistem regulasi) merupakan sebuah sistem yang tersusun atas organ dan sistem organ yang berfungsi untuk mengatur kerja alat-alat tubuh agar dapat bekerja secara serasi dan efisien. Sistem koordinasi berperan dalam mengatur persepsi, tingkah laku, ingatan, keseimbangan tubuh (homeostasis) dan seluruh gerakan baik gerak sadar maupun gerak tak sadar. Sistem koordinasi sangatlah kompleks, karena sistem koordinasi tersusun atas sistem saraf, sistem hormon dan alat-alat indra.

Untuk dapat menjalankan fungsinya, sistem koordinasi menerima, memproses dan mengirim informasi baik dari dalam maupun dari luar tubuh dengan cara mengirim sinyal elektrokimia. Pada sistem saraf, informasi dikirim dalam bentuk sinyal elektrokimia yang disebut dengan impuls. Impuls tersebut dialirkan melalui jaringan saraf yang menghubungkan reseptor dan efektor dengan sistem saraf pusat. Pada sistem hormon, informasi dikirim dalam bentuk sinyal kimia yang disebut dengan hormon. Sistem hormon tidak memiliki saluran sendiri sehingga hormon dialirkan melalui pembuluh darah.

Kompetensi Inti 3

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar 3.10

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.


Apersepsi

Sumber: verywell.com
Ketika kita berlari, tubuh kita akan membutuhkan lebih banyak energi. Energi didapat melalui proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh. Banyaknya energi yang dibutuhkan dalam aktivitas tersebut memicu meningkatnya laju metabolisme. Energi dari proses metabolisme didapatkan dari sumber energi seperti glukosa dan bantuan oksigen. Zat-zat tersebut diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah, sehingga denyut jantung akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Oksigen didapatkan melalui proses pernafasan. Tingginya kebutuhan oksigen juga menyebabkan peningkatan kecepatan respirasi. Bagaimanakah proses kompleks antara sistem organ tersebut dapat terjadi?

Contoh lainnya adalah proses pengaturan kadar gula dalam darah. Kestabilan kadar gula dalam darah diatur oleh hormon insulin dan glukagon. Kedua hormon ini dihasilkan oleh sel-sel yang berbeda pada pankreas. Hormon ini bekerja secara antagonis. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah, sedangkan hormon glukagon berfungsi meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Kedua hormon ini berperan dalam menjaga kestabilan kadar gula darah. Bagaimanakah cara kedua hormon dengan fungsi yang berlawanan ini dapat bekerja dengan baik?

Dari kedua peristiwa di atas, kita dapat melihat kerja sama antar organ yang terkoordinasi dengan sangat baik. Setiap organ dan sistem organ memiliki fungsinya masing-masing, namun juga dapat bekerja sama dengan baik dalam melakukan aktivitas yg kompleks. Kembali kepada dua pertanyaan diatas, dapatkah anda menjawabnya? Untuk mengetahui bagaimana cara organ dan sistem organ tersebut melakukan aktivitas yang kompleks seperti berlari, kita dapat menemukan jawabannya dengan mempelajari materi sistem koordinasi berikut ini.