B Sistem Hormon

Indikator Pencapaian

3.10.9  Menjelaskan definisi dan fungsi hormon

3.10.10Menjelaskan karakteristik kelenjar endokrin

3.10.11Menjelaskan hormon yang dihasilkan oleh masing-masing kelenjar endokrin beserta fungsinya.

3.10.12Menjelaskan kelainan yang disebabkan oleh gangguan sekresi hormon.

3.10.13Menganalisis perbedaan antara sistem saraf dan sistem hormon.

Selain diatur oleh sistem saraf, regulasi tubuh juga diatur oleh sistem hormon. Sistem hormon mengatur proses fisiologi tubuh seperti keadaan jiwa, pertumbuhan dan perkembangan, fungsi jaringan, metabolisme dan fungsi seksual. Pada umumnya sistem hormon mengatur setiap proses tubuh yang berjalan lambat seperti pertumbuhan. Sedangkan proses yang berlangsung cepat seperti pernafasan dan gerakan tubuh diatur oleh sistem saraf. Sistem hormon tersusun atas hormon dan kelenjar yang menghasilkannya.

Kata "hormon" berasal dari bahasa Yunani (hormein), yang artinya "meningkatkan" atau "memacu". Hormon adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang berfungsi untuk mempengaruhi kinerja alat tubuh tertentu. Sistem hormon tidak memiliki saluran tersendiri, tetapi diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah (sistem sirkulasi). Oleh karena itu kelenjar endokrin disebut juga sebagai kelenjar buntu.

Terdapat beberapa perbedaan antara sistem saraf dengan sistem hormon. Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Perbedaan Sistem Saraf dan Sistem Hormon
Sistem Hormon Sistem Saraf
Tersusun atas kelenjar-kelenjar endokrinTersusun dari sekumpulan neuron
Dikirim dalam bentuk hormonDikirim dalam bentuk impuls
Komunikasi melalui aliran darahKomunikasi sepanjang serabut saraf
Respon yang diberikan lambatRespon yang diberikan cepat
Pengaturan jangka panjangPengaturan jangka pendek
Distribusi lebih luasLangsung menuju jaringan/organ target
Berikut ini adalah kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkannya.

1 Hipotalamus

Hipotalamus terletak di dalam rongga kepala, tepatnya di bagian tengah-bawah otak. Hipotalamus merupakan penghubung primer antara sistem saraf dan sistem endokrin (hormon). Sel-sel saraf pada hipotalamus mengatur kelenjar pituitari dengan menghasilkan senyawa kimia (hormon) yang dapat menstimulasi atau menghambat pengeluaran hormon oleh kelenjar pitutari. Struktur hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar pituitari dapat dilihat pada Gambar 10 berikut.

Gambar 10. Kelenjar Hipotalamus dan Hipofisis (Sumber: tulane.edu).

Beberapa hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus antara lain:
  • Thyrotropin-Releasing Hormone (TRH),
  • Prolactin-Inhibiting Hormone (PIH),
  • Growth Hormone-Releasing Hormone (GH-RH),
  • Somatostatin/Growth Hormone-Inhibiting Hormone (SS atau GH-IH),
  • Gonadotropin-Releasing Hormone (Gn-RH),
  • Corticotropin-Releasing Hormone (CRH), dan
  • Vasopressin (VP atau ADH).

2 Kelenjar Pineal (Epifisis)

Kelenjar pineal juga dikenal sebagai badan pineal, konarium atau epifisis serebri adalah kelenjar endokrin kecil yang terletak di dekat bagian tengah otak diantara kedua hemisphere. Posisi kelenjar pineal pada otak dapat dilihat pada Gambar 11 berikut.

Gambar 11. Kelenjar Pineal pada Otak (Sumber: kenhub.com).

Meskipun merupakan kelenjar, kelenjar pineal secara struktural mirip dengan jaringan saraf. Sebagian besar disusun oleh astrosit dan pinealosit yang dikelilingi oleh selaput pia mater. Kelenjar pineal menghasilkan hormon melatonin yang disekresikan oleh sel-sel pinealosit. Hormon melatonin berfungsi sebagai antioksidan, mengatur ritme
siklus sirkadianperubahan pada aktifitas fisiologis tubuh secara teratur dalam jangka waktu 24 jam
, mengatur suhu tubuh dan mencegah terjadinya degradasi neuron.

3 Kelenjar Pituitari (Hipofisis)

Kelenjar pituitari (hipofisis) terletak dibawah hipotalamus. Kelenjar pituitari juga disebut sebagai master of glands karena kelenjar pituitari menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kerja kelenjar lainnya. Kelenjar pituitari terdiri dari tiga bagian yaitu anterior, intermediet (tengah) dan posterior. Struktur kelenjar pituitari dapat dilihat pada Gambar 10 di atas. Kelenjar pituitari menhasilkan hormon-hormon sebagai berikut.
  1. Hipofisis Anterior
    • Hormon Pertumbuhan atau Growth Hormone (GH) berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan dan pembelahan sel; dan menstimulasi
      Faktor Pertumbuhan 1Disebut juga IGF 1 (Insulin-Like Growth Factor) adalah hormon pertumbuhan dengan struktur seperti insulin
      yang dihasilkan oleh hati.
    • Thyroid Stimulating Hormone (TSH) berfungsi untuk menstimulasi kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin (T4) dan triodotironin (T3); dan menstimulasi penyerapan iodium oleh kelenjar tiroid.
    • Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) berfungsi untuk menstimulasi corticosteroid dan androgen oleh kelenjar adrenal.
    • Folicel-Stimulating Hormone (FSH), pada wanita berfungsi untuk pematangan folikel sel telur dalam ovarium. Pada pria berfungsi untuk menstimulasi spermatogenesis dan menstimulasi produksi protein androgen dari sel sertoli.
    • Luteinizing Hormone (LH), pada wanita berfungsi untuk menstimulasi ovulasi dan menstimulasi pembentukan korpus luteum. Pada pria berfungsi untuk menstimulasi pembentukan testosteron oleh sel-sel leydig.
    • Prolaktin (PRL), berfungsi untuk menstimulasi pembentukan air susu oleh kelenjar mamae pada wanita.
    • Beta-endorphin, berfungsi untuk menghambat persepsi rasa sakit.
  2. Hipofisis Intermediet
    Hipofisis intermediet menghasilkan Melanocite Stimulating Hormone(MSH) yang berfungsi untuk menstimulasi pembentukan melanin oleh melanosit pada kulit dan rambut.
  3. Hipofisis Posterior
    • Hormon oksitosin (Ox), pada wanita berfungsi membantu kontraksi uterus selama melahirkan; dan laktasi selama
    • Vasopressin atau Antidiuretic Hormone (ADH), berfungsi meningkatkan permeabilitas air pada tubulus kontortus distal dan tubulus kolektifus pada nefron untuk meningkatkan penyerapan air dan meningkatkan volume darah.

4 Kelenjar Tiroid (Gondok)

Animasi 5. Animasi 3D Kelenjar Tiroid dan Paratiroid (Sumber: fotolia.com).
Kelenjar tiroid terletak pada trakea bagian atas di bawah laring. Kelenjar ini berbentuk seperti sepasang sayap kupu-kupu. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yaitu hormon tiroksin (T4) dan triodotironin (T3). Hormon tiroid berperan dalam pertumbuhan tulang dan perkembangan sistem saraf pada anak-anak. Hormon triodotironin berfungsi untuk meningkatkan laju metabolisme basal dan sintesis protein. Hormon tiroksin juga memiliki fungsi yang sama dengan hormon triodotironin, namun hormon triodotironin lebih aktif daripada hormon tiroksin. Selain itu, kelenjar tiroid juga menghasilkan hormon kalsitonin. Hormon kasitonin berfungsi untuk mengurangi kadar kalsium dalam darah. Kelebihan kalsium dalam darah menyebabkan hiperkalsemia. Hiperkalsemia dapat menyebabkan komplikasi penyakit seperti batu ginjal, nyeri pada tulang, dehidrasi, hingga mengganggu fungsi jantung dan otak.

5 Kelenjar Paratiroid (Anak Gondok)

Kelenjar paratiroid (kelenjar anak gondok) melekat pada permukaan kelenjar tiroid. Struktur kelenjar paratiroid dapat dilihat pada Animasi 4 di atas. Kelenjar paratiroid berjumlah empat buah dan berbentuk bulat oval. Hormon yang dihasilkan kelenjar paratiroid adalah hormon paratiroid (PTH), hormon ini berfungsi untuk meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Kelenjar tiroid dan paratiroid bekerja sama dalam mengatur kadar kalsium dalam darah. Kelenjar paratiroid yang overaktif merupakan penyebab paling umum hiperkalsemia.

6 Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal)

Kelenjar adrenal menempel di atas ginjal, baik ginjal kiri maupun ginal kanan. Masing-masing kelenjar terdiri dari korteks pada bagian luar dan medula pada bagian dalam. Struktur kelenjar adrenal dapat dilihat pada Gambar 12 berikut.

Gambar 12. Kelenjar Anak Ginjal (Sumber: play.google.com).
Bagian korteks menghasilkan hormon glukokortikoid (kortisol) dan mineralokortikoid (aldosteron). Hormon kortisol berfungsi untuk menstimulasi glukoneogenesis dan penguraian lemak dari jaringan adiposa. Selain itu, hormon kortisol juga berfungsi untuk menghambat sintesis protein, menghambat penyerapan glukosa pada otot dan menghambat respon imun (immunosupressif). Hormon aldosteron berfungsi untuk mengatur penyerapan mineral pada ginjal. Korteks adrenal juga menghasilkan hormon androgen (DHEA dan testosteron) dalam jumlah kecil. Hormon ini tidak memberikan efek banyak pada pria jika dibandingkan androgen yang dihasilkan oleh testis. Namun, pada wanita hormon ini memberikan efek
maskulinmaskulin adalah sejumlah atribut, perilaku dan peran yang terkait dengan laki-laki atau pria dewasa.
.

Bagian medula adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin). Hormon adrenalin berfungsi untuk meningkatkan katalisis glikogen dalam hati dan penguraian lemak pada sel lemak sehingga terjadi peningkatan kadar gula dalam darah. Hormon adrenalin juga berfungsi untuk meningkatkan denyut jantung,
vasodilasiPelebaran pembuluh darah
dan melebarkan pupil. Sedangkan hormon noradrenalin hampir sama dengan hormon adrenalin selain itu hormon noradrenalin berfungsi untuk meningkatkan tekanan darah dengan menstimulasi
vasokonstriksiPenyempitan pembuluh darah
.

7 Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas terletak di bawah lambung. Selain berfungsi sebagai kelenjar pencernaan, pankreas juga berfungsi sebagai kelenjar endokrin. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin. Hormon ini dihasilkan oleh sekelompok sel-sel terspesialisasi yang dikenal dengan pulau Langerhans. Struktur pankreas dapat dilihat pada Gambar 13 berikut.

Gambar 13. Kelenjar Pankreas (dimodifikasi dari: DigitalLab3D)
Pulau Langerhans disusun oleh sel alfa, beta, gamma, delta dan epsilon. Sel yang memproduksi hormon insulin disebut dengan sel beta. Sedangkan sel alfa memproduksi hormon glukagon. Hormon insulin dan glukagon berfungsi untuk menjaga kadar gula dalam darah. Hormon insulin bekerja dengan cara menurunkan kadar gula darah, sedangkan hormon glukagon bekerja meningkatkan kadar gula darah.

8 Kelenjar Gonad

Kelenjar gonad adalah nama untuk kelenjar reproduksi yang berfungsi menghasilkan gamet dan hormon kelamin. Kelenjar gonad diatur oleh LH dan FSH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari anterior. LH menstimulasi pembentukan testosteron oleh testis dan menstimulasi ovulasi pada ovarium, sedangkan FSH berfungsi dalam pematangan folikel sel telur di ovarium dan menstimulasi spermatogenesis pada testis. Pada pria hormon kelamin dihasilkan oleh testis (Gambar 14), hormon yang dihasilkan yaitu testosteron. Sedangkan pada wanita hormon kelamin dihasilkan oleh ovarium (Gambar 15), hormon yang dihasilkan adalah progesteron dan esterogen.

Gambar 14. Irisan Melintang Testis (Sumber: nicerweb.com).

Gambar 15. Irisan Melintang Ovarium (Sumber: mural24.co.uk)

Testis pada pria menghasilkan hormon androgen (testosteron) yang berfungsi untuk memunculkan tanda-tanda kelamin sekunder pria seperti pelebaran bidang dada, tumbuhnya rambut pada bagian tubuh tertentu (contohnya kumis), dan suara menjadi lebih berat. Hormon testosteron dihasilkan oleh sel leydig dengan diinduksi oleh LH.

Pada wanita, hormon yang dihasilkan adalah esterogen dan progesteron. Hormon esterogen berfungsi untuk memunculkan tanda-tanda kelamin sekunder wanita seperti: Pelebaran bidang panggul (pelvis); peningkatan lemak tubuh pada paha, panggul, bokong dan dada; payudara mulai membesar; dan tumbuhnya rambut pada anggota tubuh tertentu. Sedangkan hormon progesteron berfungsi untuk mendukung proses kehamilan; mengontrol kolagen; dan anti-inflamasi.